Selasa, 12 Februari 2013

Fitur-Fitur pada Kamera DSLR

Rana/Kecepatan
Ranaadalahtirai yang bergerakturunnaik di dalam kamera danberfungsiuntukmengaturberapa lama film hendakdisinari.Ada beberaparanadalam kamera.Diantaranyaranacelahdanranapusat.Ranacelahadaduayaitu: ranacelah vertical dan horizontal. Sedangranapusatadalahrana yang terletakpadalensaletaknyaberdampingandengan diafragma danmenutupnyadengancaramemusat. Besaranranadiwakilioleh nomor: B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Besarkecilnyasatuanranadapatditentukansendiridenganmengaturbesardankecilnyasatuanranadanbesarnya diafragma.
P – Mode Program
Mode inidigunakanuntukmengontrol exposure (jumlahcahaya yang masukkedalam kamera).Secaraotomatis kamera mengaturnilaikecepatan shutter dan diafragma (f-stop) berdasarpadakondisicahaya. Mode program mempermudahdalammemotretotomatisdenganaksespenuhpadasemuapilihan (option).
Diafragma
Diafragma adalahlubangdalamlensa kamera tempatcahayamasuksaatmelakukanpemotretan.Dalamprakteknya diafragma dilambangkanolehbeberapaangka yang mewakilibesarnyabukaanpadalensa, angka-angkatersebutantara lain 2,8-4-5,6-8-11-16-22. Akan tetapibesaranangka-angkatersebutbisaberbeda-bedatergantungjenislensa yang dipakai.Cara kerja diafragma inimenggunakansistemterbalikjadisemakinkecilangkanyasemakinbesarbukaannyadansemakinbesarangkanyasemakinkecilbukaannya.
M – Full Manual Control (Kontrol Manual Penuh)
Mode inibiasanyadirepresentasikandenganhuruf “M” di dial mode kamera. Di mode manual, fotografermemilikikontrolpenuhataspengaturankecepatan shutter dan diafragma.Kontrol manual penuhhadirmengingatfotograferseringkalitidakpuasdenganinterpretasi kamera menyangkutpengukurancahaya, baik di mode prioritas shutter dan diafragma, ataujikamemangberniatmendapatkangambar yang kurangataulebihcahayasebagaiefekartistik.




ISO
ISO adalahsingkatandari International Standard Organization akantetapiada pula sebagian orang yang menyebutnya ASA (American Standard Association). Fungsi ISO pada kamera adalahsebagai standard yang digunakanuntukmengindikasikanbesarkepekaan film terhadapcahaya.Semakinkecilangka ISO, semakinrendahkepekaannyaterhadapcahaya.Kepekaancahayainisangatmenjadiprioritasdalampemotretan.Biasanyabilakitainginmemotretpadasuasanacahaya yang terangmaka, gunakan ISO 100 atau film dengan kecepatan rendah.

Flash
Fungsi flash pada kamera adalahsebagaialatbantupencahayaanapabilaintensitascahaya di sekitarkurang, akantetapisetiaplampu flash punyakemampuan yang berbeda-beda. Untukjenis kamera sakujarakjangkauanlampu flash hanyaberkisarantara 2 sampai 5 meter.
S – Shutter Priority (Prioritas Shutter)
Mode prioritas shutter biasanyadilambangkandenganhuruf “S” di dial mode kamera. Di mode ini, fotograferbisamengaturkecepatan shutter yang diinginkan, sementara kamera memilihpengaturan diafragma secaraotomatisuntukmenghasilkanpengukurancahaya yang tepatterkaitkecepatan shutter yang dipilih.
Macro
Fitur yang satuinibiasanyasudahtertanam di dalam kamera saku.Fungsidarifituriniadalahmerubahfungsilensa yang standarmenjadilensa macro agar kamera sapatmenangkapobjek yang kecildenganjarakdekat.Jarakumumpenggunaanfitur macro adalah 10 cm dariobyek yang akankitapotret.

Mode Program Auto (P)
Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh objek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa.

Mode Portrait
Kamera akan memilih depth of field ( DOF ) yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga objek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada objek saja sementara background terlihat kabur. Mode ini biasanya dilambangkan dengan ikon foto orang close-up. Sangat baik untuk pemotretan manusia atau model.


Mode Macro
Mode ( biasa dilambangkan dengan ikon bunga ) ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close- up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan ujung lensa sedekat-dekatnya ( biasanya antara 2-8 cm dari objek ) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang objek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup. Akan saya pakai saat:
- Memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin.
- Memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya.

Mode Sport
Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan ( stop action ). Di mode ini, kamera akan mempercepat shutter speed secepat mungkin sehingga ketika membidik objek bergerak foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup.
Mode ini akan baik digunakan ketika:
- Memotret pemain bola yang sedang beraksi mengiring bola.
- Memotret sebuah mobil yang sedang melaju.

Mode landscape
Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:
- Memotret terasiring yang indah di Bali
- Memotret 10 orang yang berpose di depan Candi Borobudur.

Mode Night
Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang. Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik. Mode ini  di pakai saat:
- Mengambil foto dalam sebuah pesta malam
- Memotret jalanan dimalam hari.

Mode Beach / Snow
Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan esksposur. White balance diset di sinar matahari.

Mode Fireworks
Tanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.



Mode Manual
Jika menggunakan mode manual, kita harus menseting sendiri bukaan diafragma dan kecepatan dengan berpatokan pada light meter kamera. Setiap kamera mempunyai light meter yang kepekaannya menyesuaikan dengan setting ISO yang sudah kita tentukan sebelumnya.


Mode Aperture Value (AV)
Pada mode AV atau prioritas diafragma, kita hanya men-setting bukaan diafragma sesuai dengan keinginan kita dan kamera akan menentukan kecepatan sesuai dengan intesitas cahaya yang ada dan setting ISO yang kita tentukan sebelumnya.

Mode Time Value (TV)
Pada mode TV atau prioritas kecepatan / shutter speed, kita hanya perlu menentukan kecepatan dan kamera akan memberikan bukaan diafragma yang sesuai dengan intensitas cahaya yang ada.

Mode Program (P)
Pada mode Program atau full auto, kamera akan menentukan semua setting kecepatan maupun bukaan diafragma sesuai dengan intensitas cahaya yang ada.

Rana/Kecepatan
Ranaadalahtirai yang bergerakturunnaik di dalam kamera danberfungsiuntukmengaturberapa lama film hendakdisinari.Ada beberaparanadalam kamera.Diantaranyaranacelahdanranapusat.Ranacelahadaduayaitu: ranacelah vertical dan horizontal. Sedangranapusatadalahrana yang terletakpadalensaletaknyaberdampingandengan diafragma danmenutupnyadengancaramemusat. Besaranranadiwakilioleh nomor: B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Besarkecilnyasatuanranadapatditentukansendiridenganmengaturbesardankecilnyasatuanranadanbesarnya diafragma.
P – Mode Program
Mode inidigunakanuntukmengontrol exposure (jumlahcahaya yang masukkedalam kamera).Secaraotomatis kamera mengaturnilaikecepatan shutter dan diafragma (f-stop) berdasarpadakondisicahaya. Mode program mempermudahdalammemotretotomatisdenganaksespenuhpadasemuapilihan (option).
Diafragma
Diafragma adalahlubangdalamlensa kamera tempatcahayamasuksaatmelakukanpemotretan.Dalamprakteknya diafragma dilambangkanolehbeberapaangka yang mewakilibesarnyabukaanpadalensa, angka-angkatersebutantara lain 2,8-4-5,6-8-11-16-22. Akan tetapibesaranangka-angkatersebutbisaberbeda-bedatergantungjenislensa yang dipakai.Cara kerja diafragma inimenggunakansistemterbalikjadisemakinkecilangkanyasemakinbesarbukaannyadansemakinbesarangkanyasemakinkecilbukaannya.
M – Full Manual Control (Kontrol Manual Penuh)
Mode inibiasanyadirepresentasikandenganhuruf “M” di dial mode kamera. Di mode manual, fotografermemilikikontrolpenuhataspengaturankecepatan shutter dan diafragma.Kontrol manual penuhhadirmengingatfotograferseringkalitidakpuasdenganinterpretasi kamera menyangkutpengukurancahaya, baik di mode prioritas shutter dan diafragma, ataujikamemangberniatmendapatkangambar yang kurangataulebihcahayasebagaiefekartistik.




ISO
ISO adalahsingkatandari International Standard Organization akantetapiada pula sebagian orang yang menyebutnya ASA (American Standard Association). Fungsi ISO pada kamera adalahsebagai standard yang digunakanuntukmengindikasikanbesarkepekaan film terhadapcahaya.Semakinkecilangka ISO, semakinrendahkepekaannyaterhadapcahaya.Kepekaancahayainisangatmenjadiprioritasdalampemotretan.Biasanyabilakitainginmemotretpadasuasanacahaya yang terangmaka, gunakan ISO 100 atau film dengankecepatanrendah.
Flash
Fungsi flash pada kamera adalahsebagaialatbantupencahayaanapabilaintensitascahaya di sekitarkurang, akantetapisetiaplampu flash punyakemampuan yang berbeda-beda. Untukjenis kamera sakujarakjangkauanlampu flash hanyaberkisarantara 2 sampai 5 meter.
S – Shutter Priority (Prioritas Shutter)
Mode prioritas shutter biasanyadilambangkandenganhuruf “S” di dial mode kamera. Di mode ini, fotograferbisamengaturkecepatan shutter yang diinginkan, sementara kamera memilihpengaturan diafragma secaraotomatisuntukmenghasilkanpengukurancahaya yang tepatterkaitkecepatan shutter yang dipilih.
Macro
Fitur yang satuinibiasanyasudahtertanam di dalam kamera saku.Fungsidarifituriniadalahmerubahfungsilensa yang standarmenjadilensa macro agar kamera sapatmenangkapobjek yang kecildenganjarakdekat.Jarakumumpenggunaanfitur macro adalah 10 cm dariobyek yang akankitapotret.

Mode Program Auto (P)
Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh objek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa.

Mode Portrait
Kamera akan memilih depth of field ( DOF ) yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga objek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada objek saja sementara background terlihat kabur. Mode ini biasanya dilambangkan dengan ikon foto orang close-up. Sangat baik untuk pemotretan manusia atau model.


Mode Macro
Mode ( biasa dilambangkan dengan ikon bunga ) ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close- up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan ujung lensa sedekat-dekatnya ( biasanya antara 2-8 cm dari objek ) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang objek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup. Akan saya pakai saat:
- Memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin.
- Memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya.

Mode Sport
Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan ( stop action ). Di mode ini, kamera akan mempercepat shutter speed secepat mungkin sehingga ketika membidik objek bergerak foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup.
Mode ini akan baik digunakan ketika:
- Memotret pemain bola yang sedang beraksi mengiring bola.
- Memotret sebuah mobil yang sedang melaju.

Mode landscape
Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:
- Memotret terasiring yang indah di Bali
- Memotret 10 orang yang berpose di depan Candi Borobudur.

Mode Night
Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang. Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik. Mode ini  di pakai saat:
- Mengambil foto dalam sebuah pesta malam
- Memotret jalanan dimalam hari.

Mode Beach / Snow
Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan esksposur. White balance diset di sinar matahari.

Mode Fireworks
Tanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.



Mode Manual
Jika menggunakan mode manual, kita harus menseting sendiri bukaan diafragma dan kecepatan dengan berpatokan pada light meter kamera. Setiap kamera mempunyai light meter yang kepekaannya menyesuaikan dengan setting ISO yang sudah kita tentukan sebelumnya.


Mode Aperture Value (AV)
Pada mode AV atau prioritas diafragma, kita hanya men-setting bukaan diafragma sesuai dengan keinginan kita dan kamera akan menentukan kecepatan sesuai dengan intesitas cahaya yang ada dan setting ISO yang kita tentukan sebelumnya.

Mode Time Value (TV)
Pada mode TV atau prioritas kecepatan / shutter speed, kita hanya perlu menentukan kecepatan dan kamera akan memberikan bukaan diafragma yang sesuai dengan intensitas cahaya yang ada.

Mode Program (P)
Pada mode Program atau full auto, kamera akan menentukan semua setting kecepatan maupun bukaan diafragma sesuai dengan intensitas cahaya yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar