1. Depth of field (ruang tajam)
Depth of field atau
sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling
dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground (
depan ) dan background ( belakang ).
Pengendalian Depth of
Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup
pada foto.
2. Freeze
Foto freeze bertujuan
untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap
oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto
ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam
mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal
1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ).
3. Panning
Panning adalah salah satu cara
untuk memberikan kesan gerak pada foto.
Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek selama membidik.
Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga), hasil photo menjadikan objek menjadi relatif tajam di bandingkan dengan backgroundnya yang hampir spenuhnya blur.
Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek selama membidik.
Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga), hasil photo menjadikan objek menjadi relatif tajam di bandingkan dengan backgroundnya yang hampir spenuhnya blur.
4. Movement Spoiler
foto movement
bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah,
sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang
digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5
detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap
dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter
speed lambat.
5. Slow and Stop Action
Slow action : salah satu teknik
fotografi yang bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya
digunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
6. Zooming
Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan
mengubah panjang fokus lensa, perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan
dengan lensa zoom. Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan
kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik, untuk mendapatkan foto zooming
secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga).
7. Bulb
Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan.
Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama.
Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal, dapat digunakan kabel release dan tripod. Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan photo bulb.
Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama.
Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal, dapat digunakan kabel release dan tripod. Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan photo bulb.
0 komentar:
Posting Komentar