LARUTAN ASAM DAN BASA
A.
IONISASI AIR (AUTOPROTOLISA)
Menurut penelitian, air murni mampu menghantarkan
listrik walaupun sangat lemah. Hal ini berarti air murni mampu terurai menjadi
ion-ionnya, menurut penelitian, satu molekul air dapat terurai diantara 555.111.000
molekul air. Proses penguraian air merupakan suatu kesetimbangan dinamis:
H2O(l) H+ (l) + OH-(l)
Dimana setiap ion-ion yang terurai dapat bergabung kembali menjadi
molekul air digantikan molekul air lain yang terurai.
Ion hydrogen (H+) adalah suatu ion hydrogen
yang kehilangan satu elektron sehingga di dalam inti atom tersisa proton saja.
Oleh karena itu ion H+ disebut proton. Proton tersebut di dalam air
bergabung dengan satu molekul air membentuk ion hidronium (H3O+).
Penggabungan proton dengan molekul air merupakan reaksi protolisa yaitu reaksi
dimana terjadi serah terima proton. Dan reaksi penguraian air disebut
autoprotolisa, yaitu protolisa yang berlangsung antara molekul-molekul air itu
sendiri.
2H2O(l) H3O+(l) +
OH-(l)
Menurut
prsamaan reaksi ionisasi air sederhana
2H2O(l) H+(l) + OH-(l)
Maka konstanta
kesetimbangan air ditulis :
K =
K =
K w
=
Pada suhu 250C konsentrasi ion
H+ dan ion OH- adalah 10-7M dan mol H2O
dalam 1 liter air adalah 55, maka Kw air adalah :
= = 10-7 M
K w
=
K
w =
10-7 x 10-7
K
w =
10-14 M
Maka PKw = P x P
=
(- log ) x (- log)
=
PH + POH
B.
TEORI ASAM DAN BASA
1. Menurut Svante
August Arrhenius: asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion
hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air
(menghasilkan ion H+). Sedangkan basa adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidroksi (OH-) ketika dilarutkan dalam
air (menghasilkan ion OH-). Arrhenius ini
membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
Contoh
: Asam HCl
= HCl H+ + Cl-
Basa NaOH
= NaOH Na+ + OH-
- Menurut Brønsted-Lowry: asam adalah zat/spesi pemberi proton kepada basa (donor proton). Sedang basa adalah adalah zat/spesi penerima proton (akseptor proton). Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugasi. Brønsted dan Lowry asam mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Contoh : HCl
+ H2O Cl- + H3O+
Asam
Basa Basa
Asam
3. Lewis: asam adalah
penerima pasangan elektron dari basa. Sedangkan basa adalah pemberi pasangan
elekton. Definisi Gilbert N. Lewis ini dapat
mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida.
C.
CIRI-CIRI ASAM DAN BASA
Asam :
Ø Merupakan senyawa kovalen polar (dilihat dari ikatannya)
Ø Rasanya masam
Ø Korosif
Ø Dalam air >
Ø Larutannya bersifat elektrolit
Ø Memerahkan kertas lakmus biru
Contoh senyawa asam : HCl, HBr, H2SO4,
H3PO4, CH3COOH, dll
Basa :
Ø Merupakan senyawa ion
Ø Rasanya pahit
Ø Kaustik
Ø Licin di tangan
Ø Dalam air <
Ø Larutannya bersifat elektrolit
Ø Membirukan kertas lakmus merah
Contoh senyawa
basa : NaOH, Ca(OH)2, KOH, NH4OH, Al(OH)3, dll
D.
INDIKATOR ASAM DAN BASA
Indikator asam dan basa adalah zat yang berfungsi
menunjukkan sifat asam atau basa melalui perubahan warnanya yang khas.
Macam-macam indicator ; Kertas lakmus merah-biru, lakmus universal,
fenolftalein, brom tiomol biru, metil merah, metil orange, metil violet, brom
kresol hijau, dll
Larutan
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
Sifat
|
Cuka
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Air murni
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
Beberapa
indicator lain :
Indikator
|
Trayek PH
|
Perubahan warna
|
Metil Violet
|
0,5 – 1,5
|
Kuning – violet
|
Metil yellow
|
2,0 – 3,0
|
Merah – kuning
|
Metil orange
|
3,1 – 4,4
|
Merah – kuning
|
Brom kresol green
|
3,8 – 5,4
|
Kuning – biru
|
Metil red
|
4,2 – 6,3
|
Merah – kuning
|
Brom timol blue
|
6,0 – 7,6
|
Kuning – biru
|
Lakmus
|
6,0 – 8,0
|
Merah – biru
|
Fenolftalein
|
8,0 – 9,6
|
Tidak berwarna – merah
|
Alizarin yellow
|
10,1 – 12,0
|
Tidak berwarna- violet
|
E.
KEKUATAN ASAM DAN BASA
Kekuatan asam dan basa didasarkan pada
kemampuan asam atau basa itu terionisasi.
Kemampuan mengion
dinyatakan dengan derajat ionisasi () :
= Jumlah mol zat terionisasi
Jumlah mol zat mula-mula
Selain didasarkan dengan
nilai , kekuatan asam dan
basa didasarkan juga pada nilai Ka untuk
asam dan Kb untuk basa.
I.
Asam kuat
Asam kuat adalah asam yang jika dilarutkan dalam air terionisasi
sempurna ( 1). Konsentrasi H+
asam kuat bergantung konsentrasi asamnya :
= Va x M
Ket : = Konsentrasi H+
Va =
Valensi asam
M =
Molaritas asam
Maka PH
asam : PH = -
log
II.
Asam Lemah
Asam lemah adalah asam yang jika dilarutkan dalam air terionisasi
sebagian (0<<1)
Maka : = x M atau ;
=
Maka PH asam
lemah = PH
= - log
Hubungan dengan Ka :
=
x M =
2 x M2
= Ka x M
2 = Ka x M
M
2 = Ka
M
=
III.
Basa Kuat
Basa Kuat adalah basa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi
sempurna ( 1). Konsentrasi H+
basa kuat bergantung konsentrasi basanya :
= Vb x M
Ket : = Konsentrasi OH-
Va =
Valensi basa
M =
Molaritas basa
Maka PH
basa :
POH = -
log
PH =
14 – POH
IV.
Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi
sebagian (0<<1)
Maka : = x M atau ;
=
Maka PH basa
lemah = POH
= - log
PH =
14 – POH
Hubungan dengan Kb :
=
x M =
2 x M2
= Kb x M
2 = Kb x M
M
2 = Kb
M
=
Trayek PH :
PH <
7 = Asam
PH >
7 = Basa
PH =
7 = Netral
Contoh
Ø Asam Kuat = HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4,
dll
Ø Asam lemah = CH3COOH, HCN, H2S, H2CO3,
dll
Ø Basa kuat = KOH, NaOH, LiOH, Ba(OH)2,
dll
Ø Basa lemah = NH4OH, dll
Ø Asam oksi adalah asam yang mengandung oksigen, contoh = H2SO4,
HNO3, H2CO3, CH3COOH, dll
Ø Asam non oksi adalah asam yang tidak mengandung oksigen, contoh = HCl,
HBr, HI, H2S, HF, HCN, dll
F.
REAKSI ASAM DENGAN BASA
Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dengan air, reaksinya
disebut penetralan. Karena menghasilkan garam juga maka disebut juga reaksi
penggaraman.
Ada empat macam
reaksi penetralan :
1. asam
+ Basa Garam
+ air
HCl + NaOH NaCl
+ H2O
2. Oksida
asam +
Basa Garam + air
CO2 +
2NaOH Na2CO3 + H2O
3. Asam
+ Oksida basa Garam
+ air
HCl + CaO
CaCl2 +
H2O
4. Oksida asam +
oksida basa Garam
CO2 +
CaO CaCO3
0 komentar:
Posting Komentar