Senin, 29 Oktober 2012

Larutan Asam Basa


LARUTAN ASAM DAN BASA

A.      IONISASI AIR (AUTOPROTOLISA)
Menurut penelitian, air murni mampu menghantarkan listrik walaupun sangat lemah. Hal ini berarti air murni mampu terurai menjadi ion-ionnya, menurut penelitian, satu molekul air dapat terurai diantara 555.111.000 molekul air. Proses penguraian air merupakan suatu kesetimbangan dinamis:

H2O(l)                      H+ (l)   +   OH-(l)

Dimana setiap ion-ion yang terurai dapat bergabung kembali menjadi molekul air digantikan molekul air lain yang terurai.
Ion hydrogen (H+) adalah suatu ion hydrogen yang kehilangan satu elektron sehingga di dalam inti atom tersisa proton saja. Oleh karena itu ion H+ disebut proton. Proton tersebut di dalam air bergabung dengan satu molekul air membentuk ion hidronium (H3O+). Penggabungan proton dengan molekul air merupakan reaksi protolisa yaitu reaksi dimana terjadi serah terima proton. Dan reaksi penguraian air disebut autoprotolisa, yaitu protolisa yang berlangsung antara molekul-molekul air itu sendiri.

2H2O(l)                   H3O+(l)    +     OH-(l)

Menurut prsamaan reaksi ionisasi air sederhana

2H2O(l)                  H+(l)   +   OH-(l)

Maka konstanta kesetimbangan air ditulis :
K  = 
K   = 
                       K w   = 
                     Pada suhu 250C konsentrasi ion H+ dan ion OH- adalah 10-7M dan mol H2O dalam 1 liter air adalah 55, maka Kw air adalah :
                 =  =  10-7 M
                K w   = 
                K w   =  10-7 x  10-7
                K w   =  10-14 M
                Maka  PKw = P x  P
                                        =  (- log ) x (- log)
                                        =  PH  +  POH

B.      TEORI ASAM DAN BASA
1.   Menurut Svante August Arrhenius: asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air (menghasilkan ion H+). Sedangkan basa adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidroksi (OH-) ketika dilarutkan dalam air (menghasilkan ion OH-). Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
Contoh :                Asam  HCl       =   HCl                   H+  +   Cl-
                                            Basa  NaOH     =   NaOH                Na+  +   OH-

  1. Menurut Brønsted-Lowry: asam adalah zat/spesi pemberi proton kepada basa (donor proton). Sedang basa adalah adalah zat/spesi penerima proton (akseptor proton). Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugasi. Brønsted dan Lowry asam mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Contoh :  HCl   +   H2O                Cl-   +   H3O+
                 Asam      Basa              Basa     Asam

3.  Lewis: asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Sedangkan basa adalah pemberi pasangan elekton. Definisi Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida.


lewis1
 








C.      CIRI-CIRI ASAM DAN BASA

Asam  :
Ø  Merupakan senyawa kovalen polar (dilihat dari ikatannya)
Ø  Rasanya masam
Ø  Korosif
Ø  Dalam air  >
Ø  Larutannya bersifat elektrolit
Ø  Memerahkan kertas lakmus biru
 Contoh senyawa asam : HCl, HBr, H2SO4, H3PO4, CH3COOH, dll

Basa  :
Ø  Merupakan senyawa ion
Ø  Rasanya pahit
Ø  Kaustik
Ø  Licin di tangan
Ø  Dalam air  <
Ø  Larutannya bersifat elektrolit
Ø  Membirukan kertas lakmus merah
Contoh senyawa basa : NaOH, Ca(OH)2, KOH, NH4OH, Al(OH)3, dll


D.      INDIKATOR ASAM DAN BASA
Indikator asam dan basa adalah zat yang berfungsi menunjukkan sifat asam atau basa melalui perubahan warnanya yang khas.
Macam-macam indicator ; Kertas lakmus merah-biru, lakmus universal, fenolftalein, brom tiomol biru, metil merah, metil orange, metil violet, brom kresol hijau, dll

Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Sifat
Cuka
Merah
Merah
Asam
Air kapur
Biru
Biru
Basa
Air murni
Merah
Biru
Netral

Beberapa indicator lain :

Indikator
Trayek PH
Perubahan warna
Metil Violet
0,5 – 1,5
Kuning – violet
Metil yellow
2,0 – 3,0
Merah – kuning
Metil orange
3,1 – 4,4
Merah – kuning
Brom kresol green
3,8 – 5,4
Kuning – biru
Metil red
4,2 – 6,3
Merah – kuning
Brom timol blue
6,0 – 7,6
Kuning – biru
Lakmus
6,0 – 8,0
Merah – biru
Fenolftalein
8,0 – 9,6
Tidak berwarna – merah
Alizarin yellow
10,1 – 12,0
Tidak berwarna- violet



E.      KEKUATAN ASAM DAN BASA
      Kekuatan asam dan basa didasarkan pada kemampuan asam atau basa itu terionisasi.
Kemampuan mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi () :
  =  Jumlah mol zat terionisasi
                          Jumlah mol zat mula-mula
      Selain didasarkan dengan nilai  , kekuatan asam dan basa didasarkan juga pada nilai Ka untuk  asam dan Kb untuk basa.

I.        Asam kuat
Asam kuat adalah asam yang jika dilarutkan dalam air terionisasi sempurna ( 1). Konsentrasi H+ asam kuat bergantung konsentrasi asamnya :

  =  Va x M
Ket  :    =  Konsentrasi H+
            Va     =  Valensi asam
            M      =   Molaritas asam

Maka PH asam  :        PH  =  - log   

II.      Asam Lemah
Asam lemah adalah asam yang jika dilarutkan dalam air terionisasi sebagian (0<<1)
Maka  :    =  x M     atau ;
                  = 

Maka PH asam lemah   =    PH  =  - log     

Hubungan   dengan Ka  :

        =  
 x M     =  
2 x M2  =    Ka x M
      2     =    Ka x M
                                 M
      2     =    Ka 
                             M
      =      


III.         Basa Kuat
Basa Kuat adalah basa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi sempurna ( 1). Konsentrasi H+ basa kuat bergantung konsentrasi basanya :

      =  Vb x M
Ket  :    =  Konsentrasi OH-
            Va       =  Valensi basa
            M        =   Molaritas basa

Maka PH basa  :
         POH  =  - log   
        PH     =  14 – POH

IV.          Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi sebagian (0<<1)
Maka  :    =  x M     atau ;
                  = 

Maka PH basa lemah   =    POH  =  - log                
 PH     =  14 – POH


Hubungan   dengan Kb  :

        =   
 x M     =  
2 x M2  =    Kb x M
      2     =    Kb x M
                                 M
      2     =    Kb 
                             M
      =      


Trayek  PH  :
                                PH  <  7  =  Asam
                                PH  >  7  =  Basa
                                PH  =  7  =  Netral

Contoh
Ø  Asam Kuat  =  HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, dll
Ø  Asam lemah = CH3COOH, HCN, H2S, H2CO3, dll
Ø  Basa kuat     = KOH, NaOH, LiOH, Ba(OH)2, dll
Ø  Basa lemah  =  NH4OH, dll
Ø  Asam oksi adalah asam yang mengandung oksigen, contoh = H2SO4, HNO3, H2CO3, CH3COOH, dll
Ø  Asam non oksi adalah asam yang tidak mengandung oksigen, contoh = HCl, HBr, HI, H2S, HF, HCN, dll

F.       REAKSI ASAM DENGAN BASA

Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dengan air, reaksinya disebut penetralan. Karena menghasilkan garam juga maka disebut juga reaksi penggaraman.
Ada empat macam reaksi penetralan  :

1.    asam  +  Basa                  Garam  +  air
HCl    +  NaOH                  NaCl  +   H2O

2.    Oksida asam  +  Basa                  Garam  +  air
CO2  +   2NaOH                   Na2CO3  +   H2O

3.  Asam    +   Oksida basa                Garam  +   air
HCl +  CaO                  CaCl+   H2O

4.  Oksida asam +  oksida basa                Garam
CO2  +  CaO                CaCO3

0 komentar:

Posting Komentar